Wednesday, September 16, 2009

Let's Go!

Siapa yang tak kenal Boediono, calon Wakil Presiden RI yang sebelum Pilpres Juli 2009 lalu begitu ramai dibicarakan mengenai ke-Islamannya. Namun seakan menepis keraguan itu semua, sesuatu yang di luar dugaan telah terjadi, atas izin Allah SWT. Sepekan sebelum Ramadhan, Boediono menyetor hafalan surah Al-Kahfi dengan lancar dan fasih kepada Ustadz Yusuf Mansur, demikian tutur Ustadz Yusuf Mansur pada ceramah ba’da Shubuh MQFM Bandung, 24 Ramadhan 1430H.

Tak lama kemudian, Presiden SBY yang juga menyaksikan setoran hafalan tersebut mendekati Ustadz Yusuf Mansur. Beliau mengatakan bahwa ia akan memilih para penghafal Al-Qur’an sebagai menteri di kabinet barunya. Subhanallah, insya Allah para menteri di republik ini adalah penghafal Qur’an. Sebagai pendengar siaran live itu, rasa haru tentu tak terbendung, air mata tercurah atas berita bahagia tersebut.


Tiba-tiba Ustadz Yusuf Mansur terbangun dari tidurnya, dan tersadarlah ia bahwa semua itu hanya penghias tidur belaka. Saat cerita ini disampaikan, sontak pendengar yang tadinya terharu serentak berubah emosinya menjadi tawa, sambil menelan kekecewaan bahwa cerita itu tak lebih dari cuplikan mimpi.

Ceramah ba’da Shubuh MQFM tersebut disiarkan langsung dari Daarut Tauhiid, pesantren binaan Aa Gym di Bandung. Ceramah yang juga di-relay oleh puluhan stasiun radio di tanah air tersebut juga memperdengarkan hafalan Qur’an nan anggun yang dilantunkan oleh Durratul Muqoffah, hafidzah cilik yang masih duduk di kelas 1 Madrasah Tsanawiyah.

Ia hadir ditemani ayahnya, Ustadz Sulaiman, seorang hafidz. Karena ditanya oleh Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Sulaiman berkisah bahwa ia memiliki 7 anak yang semuanya insya Allah disiapkan untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Sejak usia 3,5 tahun anaknya mulai diajar membaca Al-Qur’an, usia 4 tahun sudah lancar, dan usia 5 tahun sudah mulai meniru ibunya yang juga hafidzah, untuk melantunkan ayat suci Al-Qur’an tanpa memegang mushaf.

Ustadz Yusuf Mansur juga menimpali, ia baru saja memberikan kata pengantar bagi sebuah buku baru berjudul 11 Bintang. Penulis buku tersebut juga merupakan kepala keluarga, yang mulai dari Ayah, Ibu dan ke-11 anaknya semuanya adalah hafidz dan hafidzah, istilah bahasa Arab bagi para penghafal Al-Qur’an. Salah satu anak dari keluarga tersebut bersekolah di Pesantren Daarul Qur’an yang dibina oleh Ustadz Yusuf Mansur.

Subhanallah, semoga Allah SWT memperbanyak generasi Qur’ani di negeri kita tercinta dan menjadikan kita dan keturunan kita adalah salah satu di antaranya. Malu kita kepada Palestina yang tiada henti dari peperangan, namun pada perayaan tahun baru lalu mewisuda 3000 penghafal Qur’an, bahkan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya adalah juga seorang hafidz. Sudah saatnya kita stop dreaming start action.

Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Yusuf Mansur juga berharap bahwa di tahun 2024 nanti, para pemimpin dan calon pemimpin negara kita, siapapun orangnya adalah berasal dari generasi penghafal Al-Qur’an. Yah, sudah ada sedikit tanda kemajuan, calon Wakil Presiden kita sudah setor hafalan Al-Kahfi, walaupun masih di dalam mimpi Ustadz Yusuf Mansur.

Stop Dreaming Start Action
Ya, stop dreaming start action. Dari mimpi semua bermula, tapi tanpa usaha mimpi itu tiada guna. Kalau kita kombinasikan dengan jurus 3M dari Aa Gym, berikut ini langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Pertama, mulai dari diri sendiri, stop dreaming start action, marilah kita:

mendeklarasikan niat dan senantiasa memotivasi diri untuk menghafal Al-Qur’an
mencari komunitas penghafal Al-Qur’an untuk menumbuhkan iklim kompetisi dalam kelompok
tetap istiqamah dalam menempuh cara menggapai tujuan menjadi penghafal Al-Qur’an
Yang kedua, mulailah saat ini, stop dreaming start action, marilah kita:

menyediakan slot khusus untuk agenda harian dan pekanan dalam menghafal Al-Qur’an
menyetorkan hafalan kepada Ustadz/Ustadzah/ Murabbi kita setiap pekan secara teratur
menjadikan Al-Qur’an sebagai hiburan dan bacaan utama
Yang ketiga, mulailah dari hal-hal yang kecil dan sepele, stop dreaming start action, marilah kita:

mengurangi tidur dan waktu luang yang terbuang utamanya saat berada di ruang tunggu atau perjalanan
mengurangi menonton televisi, mendengar radio dan browsing internet di luar agenda
menghindari overload alunan musik, syair lagu dan cerita film yang menyesakkan memori kita
Sambil menghafalkan Al-Qur’an, insya Allah itu akan lebih memudahkan kita untuk mengerti makna Al-Qur’an sambil berusaha mengamalkannya sebagaimana teladan kita Rasulullah SAW yang mampu menjadi Al-Qur’an yang hidup. Semoga Allah meridhai rencana dan upaya kita untuk menjadi generasi Qur’ani yang tiada hari tanpa Al-Qur’an, amin, ya Rabbal ‘Alamin.

Stop dreaming start action, Allah SWT yang menentukan hasilnya, tetapi kita bebas memilih jalan yang mana yang akan kita tempuh. Bangunlah dari mimpi, gapai tujuanmu dengan langkah nyata. Stop dreaming start action.


1 comment:

  1. awal cerita dari tulisan ini buang aja. bisa menimbulkan salah pengertian, jika dibaca selintas/sebagian saja.

    ReplyDelete